Secara umum Demokrasi berasal dari dua kata, yaitu demos yang berarti rakyat, dan kratos/cratein yang berarti pemerintahan, sehingga dapat diartikan sebagai pemerintahan rakyat, atau yang lebih kita kenal sebagai pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.
Hans Kelsen mengatakan bahwa demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat dan untuk rakyat. Lebih jauh Kelsen menjelaskan bahwa wakil-wakil rakyat yang terpilih merupakan pelaksana kekuasaan negara, dimana rakyat telah memiliki keyakinan bahwa segala kehendak serta kepentingan mereka akan selalu diperhatikan dalam pelaksanaan pemerintahan tersebut. Menurut Charles Costello, arti demokrasi adalah sistem sosial serta politik pemerintahan diri dengan kekuasaan-kekuasaan pemerintah yang dibatasi oleh hukum serta kebiasaan dalam melindungi hak-hak individu warga Negara.
Dalam sebuah negara demokrasi, pemilu merupakan salah satu pilar utama dari proses akumulasi kehendak masyarakat sehingga pemilu merupakan proses demokrasi untuk memilih pemimpin. Pemilihan umum yang selanjutnya di sebut pemilu adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota perwakilan Rakyat, Anggota dewan perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden dan untuk memilah Anggota dewan perwakilan Rakyat daerah, yang di laksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil dalam negara kesatuan Republik indonesia berdasarkan pancasila dan undang-undang dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945.
Sebagai masyarakat yang cerdas kita harus mampu menilai calon yang terbaik sekiranya memiliki gagasan besar untuk tercapainya keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia. Pemilu tahun 2024 bukan hanya soal kontestasi elektoral, namun jauh lebih penting dari itu, pemilu tahun 2024 adalah berbicara soal bagaimana bisa melahirkan para pemimpin yang punya gagasan besar untuk mengatasi berbagai persoalan kesulitan rakyat. Mulai dari kemiskinan, pengangguran, akses pendidikan dan kesehatan yang belum di nikmati secara menyeluruh, termasuk kesenjangan sosial yang terus melebar, serta berbagai persoalan lainya.
Disinilah pentingnya kita memiliki calon pemimpin bangsa yang punya gagasan besar untuk bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mengerti kesulitan masyarakat dan paham akan di bawa kemana arah bangsa ini kedepan, oleh sebab itu jadikan gagasan terbaik mereka sebagai Barometer kita untuk memilih di pemilu tahun 2024 mendatang.
Akhir tahun 2023 memasuki masa-masa paling menegangkan menuju pemilu 2024. Dimana para elite politik berlomba untuk mendapatkan simpati masyarakat dengan cara apapun, salah satunya dengan politik uang. Politik uang (money politic) adalah sebuah upaya untuk mempengaruhi pemilih dengan imbalan materi atau yang lainnya.
Politik uang beberapa tahun terakhir ini banyak diperbincangkan sebagai suatu ancaman yang sangat nyata terhadap demokrasi bukan hanya di Indonesia namun juga di dunia internasional. Banyak forum-forum resmi telah mendiskusikan isu politik uang ini bahkan beberapa penelitian menyebutkan bahwa politik uang merupakan suatu tindak kejahatan elektoral yang harus dengan serius di cegah bahkan diperangi.
Dari pemahaman tersebut politik uang adalah adalah salah satu praktek koruptif yang akan menuntun keberbagai jenis korupsi lainya. Praktek ini akhirnya memunculkan para pemimpin yang hanya peduli kepentingan pribadi dan golongan, akhirnya setelah menjabat akan melakukan berbagai kecurangan menerima suap atau korupsi lainya dengan berbagai macam bentuk. tidak heran jika politik uang di sebut sebagai “mother of corruption” atau induknya korupsi.
Untuk itu jadilah pemilih cerdas. sebab, pemilih cerdas adalah mereka dengan kesadaran memilih memiliki sikap kritis dan rasional pada pemilu ataupun pemilihan, yaitu memahami hak konstitusionalnya sebagai warga negara untuk menggunakan hak pilihnya, memahami dan mengkritisi visi, misi dan program kerja para kandidat dan parpol serta tentu saja anti terhadap politik uang(money politics).
Cerdas dalam memilih merupakan aspek penting yang wajib di miliki oleh setiap pemilih, demokrasi di harapkan mampu untuk menumbuhkan kesadaran politik sebagai pemilih untuk menggunakan hak pilihnya. Indonesia kedepannya di tentukan oleh pilihan politik yang objektif dan mengedepankan rasionalitas.
Pilihlah kandidat yang terbaik yang memiliki gagasan besar serta memperjuangkan hak-hak masyarakat dan berani berbicara kebenaran untuk perubahan besar Republik ini. Pemilih yang cerdas menghasilkan pemimpin yang jujur, cerdas, adil, dan mampu menjaga amanah. Ingat semakin tinggi kualitas pemilu, semakin baik pula kualitas pemimpin di Negeri kita tercinta Indonesia.