Semuasenin – Lokasi wisata D Linow Resort ditutup sementara.
Keputusan ini diambil pihak D Linow Resort menyusul adanya pemeriksaan dari Aparat Penegak Hukum (APH).
Pihak D Linow diperiksa terkait adanya kerugian negara akibat pemanfaatan kawasan hutan lindung di Danau Linow.
Sebagaimana D Linow Resort menjadi destinasi wisata unggulan di Kota Tomohon namun Provinsi Sulawesi Utara.
Keberadaannya pun turut membantu warga sekitar khususnya Lahendong. Banyak warga Lahendong, Kecamatan Tomohon Selatan dipekerjakan sebagai tenaga kerja.
Lantas bagaimana dengan adanya penutupan ini bagaimana nasib para pekerja di D Linow Resort.
Menurut Manajer D Linow Andreas Dengen, saat ini ada 58 pekerja.
Dengan 20 diantaranya merupakan pekerja kontrak permanen. Sedangkan 38 lainnya hanya tenaga harian lepas.
“Total pekerja 58. Yang kontrak permanen 20 orang,” ujarnya usai sesi Konferensi Pers di Kelong Garden, Kamis (3/8/2023).
Dia pun menjelaskan untuk yang kontrak permanen tetap dipekerjakan. Sementara yang hanya tenaga harian, dipekerjakan namun tak normal seperti biasa.
“Kalau yang Security biasanya 7 orang. Tentu akan berkurang. Begitu juga yang kebersihan dan yang mengurus taman tetap kita pekerjaan tapi sudah tak normal seperti biasa,” jelasnya.
Menurutnya alasan utama ditutup sementara yakni adanya pemeriksaan dari pihak Aparat Penegak Hukum (APH).
“Kita patuh, karena saat ini sudah naik tahap penyidikan terkait pemeriksaan dari APH tentang indikasi adanya kerugian negara akibat pemanfaatan kawasan hutan lindung di Danau Linow,” jelasnya didampingi Manajer D Linow Resort, Andreas dan Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah Kota Tomohon Lucia Goni.
“Kita tutup supaya kita pastikan kita berada di trek yang benar. Jangan-jangan kita sudah menyimpang. Semakin lama kita semakin menyimpang,” sambung Pengky Wewengkang.
Terkait pihak mana yang laporkan, Pengky belum membeberkan.
“Belum tau siapa yang lapor. Yang pasti kita saja hanya memenuhi panggilan sejak Maret lalu. Sekarang sudah naik tahap penyidikan,” sebutnya seraya menambahkan belum memastikan kapan bakal kembali dibuka.
Adapun terkait penutupan sementara ini, Pengky Wewengkang mengakui memang mengalami kerugian besar.
“Kalau Hitung-hitungan yang jelas kita sangat rugi,” ungkapnya seraya memastikan penutupan ini inisiatif dari pihaknya.
“Memang ini inisiatif dari kita,” tukasnya. (*)