Semuasenin – Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) menyelenggarakan Seminar Nasional bertajuk Marwah Geopolitik dan Geostrategi dalam Arsip di Ruang Serbaguna Noerhadi Magetsari, ANRI pada Jumat (25/8). Acara turut dihadiri oleh Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, Hasto Kristiyanto selaku pembicara kunci.
Pentingnya riset geopolitik Sukarno bahwa pada dasarnya ia adalah ilmu kepemimpinan Indonesia bagi dunia. “Menggunakan the power of idea, the power of imagination. Albert Einstein mengatakan bahwa the power of imagination is more important than knowledge. Maka Sukarno menggali itu,” terang Hasto. Selanjutnya ia menceritakan bagaimana Sukarno ketika berusa 29 tahun berimajinasi tentang Pan Indonesia, bahwa Indonesia tidak hanya dari Sabang sampai Merauke, tapi membentang bahkan hingga Filipina.
Pemahaman konstelasi geografis Sukarno pada saat itu adalah sejak awal cara berpikir anak Indonesia tidak hanya memikirkan Jawa, tetapi Indonesia untuk dunia. Pemikiran ini dibenturkan dengan kondisi objektif bangsa Indonesia dan menghasilkan dialektika kedua menggunakan pisau analisa materialisma historis, nasionalisme, Islamisme, dan sosialisme. Cara pandang Sukarno tersebut menggabungkan antara worldwide view, national view dan society view. “Ungkapan ‘Dari Sabang sampai Merauke’ bukan hanya 4 (empat) kata, tapi ini menunjukkan satu jiwa kebangsaan, satu mimpi tentang masa depan Indonesia untuk menjadi pemimpin di antara bangsa-bangsa dunia,” ungkapnya.
Hasto lalu menyebutkan beberapa jenis arsip tentang geopolitik Sukarno yang berhasil ditemukan di ANRI, di antaranya berupa 11 buku primer dan 19 buku sekunder, 234 pidato Sukarno, 72 foto, 46 video, 485 surat kabar yang pro pemikiran Sukarno dan 286 kontra.