Semuasenin – Ketua KNPI Kota Makassar, Syamsul Bahri Majjaga, menanggapi pernyataan Ketua DPRD Kota Makassar yang menyebut siap mempertaruhkan nyawa jika Kota Makassar diganggu. Menurutnya, pernyataan tersebut sangat tidak tepat, apalagi disampaikan setelah peristiwa tragis yang menelan korban jiwa dan kerugian besar di Kota Daeng.
“Saya menilai pernyataan Ketua DPRD itu justru memalukan dan mencederai perasaan keluarga korban. Faktanya, saat peristiwa itu terjadi, Ketua DPRD tidak hadir, bahkan lebih memilih melakukan kunjungan ke luar daerah. Padahal paripurna yang berlangsung saat itu jelas terjadwal oleh Badan Musyawarah (Bamus),” tegas Syamsul, Senin (…).
Syamsul mengingatkan, tragedi pembakaran Gedung DPRD Makassar yang menewaskan dua staf DPRD serta korban lainnya tidak bisa dilepaskan dari lemahnya kepemimpinan Ketua DPRD.
“Jangan seolah ingin tampil sebagai pahlawan di atas penderitaan rakyat. Nyawa sudah melayang, gedung DPRD sudah terbakar. Lalu muncul pernyataan siap mempertaruhkan nyawa? Itu bukan bentuk keberanian, justru menyedihkan hati keluarga korban,” ujarnya.
KNPI Kota Makassar menegaskan bahwa Ketua DPRD seharusnya lebih fokus menunjukkan tanggung jawab moral, bukan retorika.
“Yang dibutuhkan saat ini adalah keberanian moral. Ketua DPRD semestinya meminta maaf kepada staf DPRD, kepada sesama anggota dewan, dan yang terpenting, datang langsung menemui keluarga korban untuk menyampaikan permintaan maaf dan empati yang tulus. Itulah yang jauh lebih bermakna daripada sekadar pernyataan bombastis,” pungkas Syamsul Bahri Majjaga.