Semuasenin – Founder sekaligus penggagas Festival F8 Makassar, Moh. Ramdhan “Danny” Pomanto, kembali menegaskan makna besar dari perhelatan yang kini telah memasuki tahun ke-8.
Dalam sambutannya, Danny menyampaikan bahwa F8 bukan hanya sekadar ajang hiburan, melainkan wadah kreasi, budaya, dan pariwisata yang mampu menempatkan Makassar dalam peta festival internasional.
“Tidak terasa sudah delapan tahun. Empat tahun masuk dalam Karisma Event Nusantara Indonesia, dua kali mendapatkan predikat Wonderful Indonesia, dan enam kali berturut-turut masuk Top 10. Boleh berganti menteri, tetapi F8 tetap konsisten,” ucap Danny di hadapan ribuan pengunjung.
Menurutnya, keberhasilan F8 lahir dari kolaborasi antara para kreator, budayawan, dan anak-anak muda penuh talenta di Makassar.
Danny menekankan bahwa kreativitas adalah bentuk tertinggi dari cara berpikir, dan F8 adalah wadah untuk meramunya.
“F8 bukan hanya meramu kreasi atau budaya, tetapi juga pariwisata. Inilah yang membuat Makassar istimewa. Tantangan memang ada, tapi pelaut ulung tidak lahir dari ombak kecil, melainkan dari tsunami besar. Begitu juga F8, lahir dari tantangan besar dan melahirkan banyak karya,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Danny juga menyinggung kontribusi F8 dalam memperkenalkan budaya lokal, seperti batik Makassar dan penggunaan aksara lontara yang pertama kali dipopulerkan melalui festival ini.
Ia menegaskan bahwa F8 jauh dari unsur politik, semata-mata untuk memajukan Makassar sebagai kota festival dunia.
Tidak hanya itu, Danny turut mengungkapkan inovasi yang telah lahir dari F8, seperti pembangunan kapal “Adama” dan “Tunggu Ma yang kini menghiasi pesisir Makassar.
Bahkan, ia berencana melanjutkan karya besar dengan merancang kapal pinisi raksasa.
“Insya Allah, tahun depan saya akan membuat kapal pinisi yang sangat besar, delapan kali tiga puluh enam. Doakan panjang umur dan rezeki agar karya ini bisa terwujud,” tutup Danny disambut tepuk tangan meriah.
Festival F8 Makassar kini kian matang sebagai ruang kreatif dan destinasi unggulan, menjadikan Makassar bukan hanya dikenal sebagai kota pelabuhan, tetapi juga kota festival dengan jangkauan internasional. (**)